28 April 2017

Kekonyolan Saat Usia Remaja

waker.com


Usia remaja diidentikan dengan masa perubahan dari masa akil balik (dari masa anak-anak) menuju ke masa dewasa. Dari segi fisik memang terlihat perubahan yang sangat menyolok. Dari fisik seorang anak yang kecil dan dengan postur tubuh yang belum punya lekuk-lekuk tubuh menjadi seorang perempuan atau laki yang punya tubuh dengan lekuk dan alat tubuh seperti payudara untuk perempuan, dan kumis serta suara yang membesar untuk anak-anak lelaki.

 Secara psikologis pun kelihatan perubahan dari seorang anak-anak yang selalu dilindungi oleh orang tuanya, sekarang ingin jadi mandiri bahkan ingin menonjolkan dirinya bahwa dirinya sudah mandiri. 

Fase seorang remaja seolah jadi fase kritis bagi dirinya. Dia ingin berbeda dengan orang lain, ingin terlihat keren, mandiri, bahkan menonjolkan dirinya. Perkembangan usia dari remaja ke usia dewasa memang penuh dengan pergolakan baik itu emosi, jiwa dan interaksi serta komunikasi dengan orangtua. 

Saya coba mengingat kembali apa yang terjadi pada usia remaja yang penuh dengan kekonyolan. Berhubung usia remaja saya sudah berlalu demikian lama , hampir 45 tahun yang lalu, saya coba mengingat-ingat kembali. 

Tantrum saat kecil:

 Saya ingat sekali ketika saya masih berusia sekitar 7-8 tahun, orangtua mau menonton bioskop. Mereka meninggalkan saya dengan kakak saya. Sebagai anak yang paling kecil, saya cukup dimanjakan oleh orangtua. Ketika mereka pamit kepada saya: “Nanti jika pulang mamah akan belikan mainan!”. Wah saya sangat gembira sekali mendengar janji itu dan langsung masuk dalam hati. Dengan sabar menunggu ayah dan ibu pulang hingga larut malam. Mengharapkan mainan seperti janjinya. Ketika kedua orangtua saya datang dengan tangan hampa, Saya pun teriak menangis. Tangisan tak berhenti walalupun penjelasan panjang lebar sudah dberikan. “Toko sudah tutup!. Besok saja mainannya!”. Berhubung tangisan tak berhenti juga maka jurus memasukkan saya ke kamar mandi dilakukan oleh kakak saya dan kakak sepupu.

 Setelah sejam di kamar mandi, saya tertidur di sana. Besoknya dapat ceramah panjang lebar baik dari ibu maupun kakak saya. 

Berbohong untuk menonton “Romeo dan Juliet”

 Umurku baru memasuki 16 tahun ketika film yang sangat beken dan tren diputar di kotaku . Filim itu adalah “Rome and Juliet”. Semua temanku yang juga seusiaku sudah menonton. Rasanya aku jadi orang yang paling kampungan karena hanya dengar dari seorang teman. Sayangnya, ibuku tak mengizinkan aku nonton film itu karena itu untuk usia dewasa. Paling sedikit harus tunggu 1 tahun lagi ketika usia menginjak 17 tahun.

 Aku tak sabar menunggu 1 tahun lagi, harus sekarang juga. Berdua dengan tetangga , aku naik becak dan nonton film itu. Aku pamit bahwa aku mau ke rumah teman untuk belajar. Begitu waktu telah menjelang malam, ibuku sangat khawatir mencari kemana-mana, belum ada hp saat itu. Mendengar dari tukang becak yang kutumpangi bahwa aku nonton di bioskop X. Ibu langsung mengecek film apa di bioskop X. Ternyata film yang sedang diputar , “Romeo dan Juliet”.

 Kepulanganku sudah ditunggu di depan pintu rumah. Begitu menginjak pintu, langsung pertanyaan menyindir pun ke luar: “Wah Rome dan Juliet sudah jadi tempat belajar yach!” Aku mendapat kuliah malam panjang lebar. 

Uang Les digunakan untuk nonton sambil pacaran 

Wah, aku mendapat pacar waktu menginjak SMA Kelas 3. Dia ngajak nonton film. Berhubung cowokku itu juga mahasiswa yang belum kerja, maka kita janjian untuk bayar bioskop masing-masing. Nach, aku ngga pikir uang jajanku sedanghabis. Terpaksa aku ambil uang les yan seharusnya dibayarkan untuk nonton. Belum memikirkan bagaimana nanti bayarnya? Begitu selesai nonton, aku masih bingung gimana nich bayar uang les yang kupakai. 

Terpaksa aku bohong dengan kakakku pinjam uang tabungannya. Alasannya kubuat-buat aku tiba-tiba harus membantu teman yang sakit. “Beres kataku!” Sayangnya, aku kepergok temanku yang kukatan sakit di bioskop. Suatu waktu ketika temanku mampir ke rumah, dia ngomong tanpa sengaja tentang film yang kami tonton. Lalu kakakku, pun merunut waktu nonton, dengna pinjam uang. Ketahuan dech, belangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...