26 April 2017

Mengasah Kreativitas Sejak Dini

asianparent.com


Kreativitas itu perlu sekali diasah sejak dini . Bahkan sejak anak masuk sekolah di Pre School atau sekarang disebut dengan Paud. Seyogyanya, jika anak yang masuk Pre School itu dapat mengembangkan kreativitas sesuai dengan usianya. Jika pengembangan itu maximal maka kreativitas itu akan tetap berada dalam diri anak itu. 

Saya ingat sekali saat masuk ke pre school, guru yang mendampingi anak TK itu mendampingi anak-anak saat menggambar dan bermain, hanya diberikan pengarahan pada awalnya, tetapi dibiarkan berkreasi pada selanjutnya.

 Gambaran itu menjelaskan bahwa kreaktiitas itu dibagi dalam dua hal yaitu fluency dan flexibility. Fluency itu artinya anak mampu memecahkan masalah dan menemukan ide alternative dan solusi terbaiknya. Ketika berhadapan dengan kesulitan dalam membangun imajinasinya, anak pun berpikir lain apa yang harus dilakukan dengan gambar yang ingin diciptakannya. 

Contohnya anak-anak kecil biasanya disuruh menggambar gunung dan sawah. Guru yang tidak kreatif mengajarkan anak agar memberikan warna biru untuk gunung dan warna hijau untuk sawah. Seolah-olah itu warna itu sudah jadi ketentuan baku yang tidak dapat digantikan dengan yang lainnya. Sebaiknya untuk pengembangan kreativitas anak, anak bisa memberikan warna kuning untuk gunung karena anak merasa ada pantulan matahari di gunung sehingga gunung itu mempunyai warna kuning. Demikian juga dengan sawah, anak memberikan warna hitam karena anak berpikir sawah jadi hitam setelah terjadinya erupsi. 

Flebility sangat penting untuk mengembangkan kreativitas . Apabilita anak selalu tidak merasa banyak hambatan baik itu waktu yang dikejar-kejar untuk menyelesaikan kreativitas, atau tempat yang tidak aman karena bisingnya tempat atau intervensi dari orang dewasa untuk menentukan arah kreativitas serta tekanan dari teman-temannya. 

 Berbagai elemen untuk pencapaian kreativitas yang maximal : 

 Anak dapat berexplorasi dan bereksperimen secara penuh tanpa manipulasi dari pihak tertentu. Imajinasi dan konsentrasi penuh Menata apa yang dikerjakan sesuai dengan selera Mengerjakan sesuatu sesuai dengan usianya atau bahkan bisa melebih dari orang dewasa. 

Dimulai dengan kepekaan , identifikasi dan membandingkan antara yang ada dengan yang akan diciptakan. Pengembangan Kreativitas Anak membutuhkan tempat yang tepat, aman dari gangguan untuk membuat kreativas. 

Kondisi yang sangat menyenangkan itu membuat imajinasi berkembang pesat dan menuangkannya dengan mudah sekali. Tidak ada pengaruh, tekanan baik itu dari teman-teman sebayanya yang seringkali mengejek bahwa kreasinya tidak bagus atau tekanan atau gangguan dari orang dewasa, orangtua agar hasil kreativitas harus sesuai dengan keinginan orangtua. 

Lingkup Kreativitas Anak 

  • Bahasa: Humor; teka-teki; menenetang ketidak konsistenan; menebak lirik
  • Musik: Menciptakan lagu; Mengisi kata-kata dalam lagu; Menebak nada
  • Visual: Menggambar sesuai imajinasi; Memberi warna kesusai keinginan
  • Kinestik: Menari; berolahraga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...