Teman Sekolahku

pixabay.com

Untuk mendapat ingatan kembali tentang teman-temanku lama baik itu teman SD, SMP ,SMA sampai kuliah,terpaksa aku harus mengambil foto album. Foto album lama itu sudah tidak tertata rapi karena hanya tinggal beberapa teman tetangga dan tidak ada foto kelas-kelas yang tersimpan. 

Kenangan indah untuk teman SD adalah yang sebangku, tentunya tidak begitu membekas karena biasanya setiap tiga bulan sekali ada kebiasaan dari sekolah untuk memindahkan teman sebangku dengan teman yang lainnya. Jadi teman sebangku itu akan selalu berganti-ganti tanpa mengenal lebih dalam lagi. Hanya aku ingat dengan teman yang antar jemputnya sama dengan diriku. 

Jika aku belum dijemput oleh ibuku, aku selalu dititipkan oleh temanku yang jarak rumahnya tidak jauh dengan diriku. Teman SD ku , Lydia itu memang anak periang, dia selalu membantuku dan menemaniku di rumahnya sampai aku dijemput oleh ibuku. Selalu merasa kehilangan jika Lydia tiba-tiba harus ke luar dari sekolah karena ayahnya dipindahkan ke luar kota . 

Aku ngga punya teman dekat yang rumahnya juga dekat. Teman di SMP dan SMA selalu berganti-ganti tanpa ada yang sangat dekat. Tapi karena kami dari kelompok yang kurang “pandai” kami punya seorang teman yang sangat cerdas. Temanku ini bernama Cecil. Dia selalu menonjol di semua pelajaran. Guru sangat menyukainya karena kepandaiannya. Teman kami tidak pelit untuk ilmu. 

Jika ada pelajaran yang dijelaskan oleh guru tidak jelas bagi kami semua, kami berempat merasa perlu mengadakan kelompok studi agar kami bisa belajar bersama. Gurunya adalah teman kami yang pandai. Ternyata benar juga teman kami ini memang bukan hanya sebagai teman saja, tetapi juga sebagai mentor dan guru yang selalu mendampingi kami. Kami ngga pernah dapat nilai jelek lagi berkat teman kami ini. Ternyata , teman SMP dan SMA ku ini bertempat tinggal di area dekat dengan tempat tinggalku. Jadi kami bisa bisa saling bersilaturahmi kapan pun jika kami ingin ketemu. Teman itu bagaikan sahabat yang tidak pernah hilang dalam hidup saya.